Mahasiswi program studi Global Business Chinese dari BINUS University, Angelia Marina kini sedang menjalani pengalaman luar biasa melalui program student exchange ke National Dong Hwa University (NDHU), Taiwan. Dalam kesempatannya, ia berbagi cerita mengenai tantangan, bekal pembelajaran dari BINUS, serta pesan untuk mahasiswa lain yang ingin mengikuti program serupa.

Saat ini kamu belajar mengalami kesulitan di bagian apa? Dan bagaimana kamu menghadapinya?

“Menurutku, hal yang paling susah di Taiwan itu nulis pakai Mandarin. Soalnya waktu di BINUS aku belajarnya pakai huruf sederhana (simplified), tapi di Taiwan harus pakai huruf tradisional. Untuk ngatasin ini, aku manfaatin waktu luang buat belajar dari nol lagi, dengan berani nyoba hal baru.”

Mahasiswi ini mengungkapkan bahwa perbedaan sistem penulisan Mandarin antara Indonesia dan Taiwan menjadi salah satu kendala utama. Meski demikian, ia tetap semangat dan menggunakan waktu luangnya untuk belajar kembali dari awal.

Saat di BINUS, pembelajaran apa yang membantu kamu untuk beradaptasi di Taiwan?

“Materi pelajaran di Universitas Donghua (NDHU) sangat ngebantu aku dalam hal pelafalan dan memahami teks sejarah. Apalagi setelah belajar di BINUS, aku merasa udah dapat banyak bekal dari kelas-kelas yang penting banget buatku.”

Ia merasa bahwa pelajaran yang diperolehnya selama kuliah di BINUS sangat mendukung proses adaptasi di Taiwan, terutama dalam hal pemahaman sejarah dan pelafalan bahasa Mandarin.

Jika nanti ada teman yang ikut student exchange, apa masukan untuk teman kamu?

“Saran dariku: jangan pernah takut buat coba hal baru, dan jangan mikir kamu bisa lakuin semuanya sendirian. Kita ini makhluk sosial, jadi kita butuh orang lain supaya bisa bertahan hidup di negeri orang.”

Dalam pesannya, ia menekankan pentingnya keberanian untuk mencoba hal baru dan membangun relasi sosial agar dapat bertahan hidup dan berkembang di lingkungan baru.