Salah seorang dosen program studi Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara (HI Binus), Dinna Prapto Raharja, Ph.D., diwawancara oleh VOA News terkait keberlanjutan program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Indonesia, Prabowo Subianto. Artikel ini dipublikasikan oleh VOA News pada 8 Februari 2025 dan membahas tantangan finansial yang dihadapi pemerintah dalam menjalankan program tersebut.

Dalam wawancara tersebut, Dr. Dinna menyoroti bahwa program ini membuat Prabowo menghadapi tantangan politik yang signifikan, mengingat biaya yang sangat besar. Untuk mendanai program tersebut, pemerintah telah melakukan pemangkasan anggaran besar-besaran hingga 50% di beberapa kementerian, namun dana yang tersedia tetap tidak mencukupi. Akibatnya, Prabowo kini terpaksa mencari bantuan keuangan dari luar negeri, yang berpotensi memiliki implikasi politik dan ekonomi bagi Indonesia.

Dr. Dinna juga mengungkapkan bahwa meskipun beberapa negara seperti China, Jepang, Amerika Serikat, dan India telah menyatakan dukungan, belum ada kejelasan mengenai jumlah bantuan finansial serta bentuk dukungan yang akan diberikan. Ketergantungan pada bantuan luar negeri ini, menurutnya, dapat mempengaruhi kebijakan dan posisi internasional Indonesia di masa depan.

Wawancara lengkap dengan Dr. Dinna dapat dibaca di tautan berikut:
🔗 VOA News – Economists Raise Concern Over Sustainability of Indonesian Meal Program

© ir.binus.ac.id 2025 (LINK)