2 Mahasiswa dari program Japanese Popular Culture BINUS University, yakni Christopher Daniel Suryawibowo dan Raindhard Modiesta Gracia merupakan BINUSIAN 26 yang mengikuti program studi lanjut (study abroad) di Kanagawa University, Yokohama. Program ini dimulai pada April 2025 dan akan berlangsung hingga Maret 2026. Penasaran tentang program ini? Informasi lengkap dapat dilihat di situs resmi Kanagawa University: https://www.kanagawa-u.ac.jp/international/welcome/japaneseprogram/

Menurut pengalaman Christopher Daniel Suryawibowo perkuliahan di Kanagawa University berbeda dengan di BINUS. Saat masuk kelas dan mengucapkan “ohayou gozaimasu” (selamat pagi), tidak ada yang menjawab. Saat pertama kali Christopher melakukannya, rasanya agak malu, tapi karena dosennya ramah, jadi tidak masalah. Mata kuliah hukum memang penuh dengan istilah-istila h sulit, jadi kadang ia harus mencari definisinya lewat ponsel karena tidak mengerti. Tapi karena ia suka bagian sejarahnya, jadi ia masih bisa mengikuti. Kalau menemukan kosakata atau istilah sulit, ia tanyakan dan pelajari di kelas bahasa Jepang. Kelas bahasa Jepang ini setara dengan level JLPT N1, dan karena jumlah pesertanya sedikit, jadi lebih mudah berteman. Christopher menerima beasiswa dari JASSO. Setiap bulan, ia harus hadir dan menandatangani daftar hadir di International Center Kanagawa University. Kalau tidak tanda tangan, beasiswa bulan itu tidak dapat dicairkan. Jumlah beasiswanya adalah 80.000 yen per bulan. Baginya yang cukup mengejutkan dari kehidupan di Jepang adalah biaya dan banyaknya hal yang harus didaftarkan atau diurus. Asrama tempat tinggal ia sangat bersih dan ada kamar mandi umum yang besar. Di asrama, ada teman-teman dari Jepang dan juga dari luar negeri. Biasanya saya bermain, mengobrol, dan makan bersama teman dari Jepang, tapi kadang juga bersama teman dari Eropa, Amerika Latin, dan Tiongkok.

Selanjutnya menurut pengalaman Raindhard Modiesta Gracia, mata kuliah yang sedang ia ambil sekarang adalah sejarah masyarakat dan sejarah sosial Jepang. Materi perkuliahannya cukup sulit, masih banyak kanji dan pengetahuan yang belum saya ketahui. Raindhard merasa kehidupan di Jepang sangat menyenangkan. Bertemu dengan lingkungan baru dan orang-orang baru terasa menyenangkan. Di asrama, ia bertemu dengan banyak orang dari berbagai negara, ada Jepang, Tiongkok, Korea, Jerman, dan Amerika. Biasanya saya sering berbincang, bermain, makan di luar, dan memasak bersama teman-teman asrama dari Jepang. Setiap hari sangat menyenangkan.

Kedua mahasiswa ini menjadi contoh nyata bagaimana program studi lanjut dapat memberikan wawasan baru, bukan hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam hal kemandirian, keterbukaan terhadap budaya lain, dan pengembangan diri secara global.

Program seperti ini membuka jalan bagi mahasiswa BINUS untuk menjadi warga dunia yang aktif, berpengetahuan, dan memiliki jaringan internasional yang luas. Semoga pengalaman Christopher dan Raindhard bisa menginspirasi lebih banyak mahasiswa untuk berani melangkah ke luar zona nyaman dan menjelajah dunia!

Jika kamu tertarik mengikuti program serupa, yuk cari tahu lebih lanjut di laman internasional BINUS University atau situs resmi universitas mitra seperti Kanagawa University!