Sebagai bagian dari program pertukaran pelajar, mahasiswa BINUS University berkesempatan menimba ilmu dan pengalaman di Taiwan, tepatnya di National Changhua University of Education. Pengalaman ini tentu membawa banyak kesan dan pelajaran, mulai dari tantangan dalam beradaptasi hingga manfaat pembelajaran yang telah diterima sebelumnya di Indonesia.

Menurutmu, bagian apa yang paling sulit atau berkesan ketika belajar di Taiwan? Bagaimana kamu menghadapinya?

“Hal yang paling berkesan bagi saya adalah belajar bahasa Mandarin bersama teman-teman dari berbagai negara. Kami saling berbagi budaya dan berlatih bahasa Mandarin bersama. Meskipun terkadang saya tidak mengerti beberapa kosakata baru atau logat lokal Taiwan, saya tetap berusaha mencatat, bertanya kepada dosen atau teman, dan sering melatih kemampuan mendengar dengan menonton drama atau video berbahasa Mandarin.”

Saat di BINUS pembelajaran apa yang membantu kamu untuk beradaptasi di Taiwan?

“Materi pelajaran bahasa Mandarin di BINUS University sangat praktis dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, kami belajar bagaimana bertanya arah, berbelanja, atau melakukan percakapan dasar di lingkungan kampus. Semua itu membuat saya lebih percaya diri saat menjalani hidup di Taiwan. Terutama dalam memahami budaya dan kebiasaan masyarakat Taiwan, pembelajaran dari BINUS sangat membantu.”

Jika nanti ada teman yang ikut student exchange, apa masukan untuk teman kamu?

“Perkuat dasar bahasa Mandarin sebelum berangkat. Setelah sampai di Taiwan, miliki sikap terbuka dan berani mencoba budaya serta hal baru. Penting untuk bisa mengatur waktu dan keuangan dengan baik, menjaga kesehatan, serta menjalin banyak pertemanan agar tidak merasa kesepian. Dalam belajar, sebaiknya sering bertanya, mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh, karena ini adalah kesempatan belajar yang sangat berharga.”

Pengalaman ini menjadi bukti bahwa pembekalan yang matang, terutama dalam aspek bahasa dan keterbukaan terhadap budaya baru, sangat membantu mahasiswa dalam menjalani kehidupan akademik dan sosial di negara lain. Semoga cerita ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain yang ingin mengikuti program student exchange ke Taiwan maupun negara lainnya.